Siantar di Ujung Kota Mati Bila Susanti Tak Dilantik Tahun Ini

images (4)

Foto : Friado Damanik, S.Pd yang akrab disapa Rado Damanik/doc

Salingnews.com – Pematangsiantar | Lagi, desakan demi desakan kembali bergulir atas belum dilantiknya pemenang Pilkada serentak yang digelar pada 9 Desember 2020 lalu.

Pemilihan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pematangsiantar yang memenangkan pasangan (Alm) Ir Asner Silalahi MT dan dr Susanti Dewayani SpA, belum menemukan titik akhir hingga sampai kapan pelantikan terealisasi.

Rado Damanik, seorang tokoh muda dan dikenal sebagai penggiat ataupun aktivis Siantar-Simalungun ini, menyoroti dinamika pelantikan terhadap Wakil Wali Kota Pematangsiantar terpilih yakni dr Susanti Dewayani SpA.

Pasalnya, setelah pilkada selesai, pemenang pilkada sudah diumumkan, namun hingga menjelang berakhirnya tahun 2021 tak juga ada gambaran jelas terkait pelantikan.

Rado mengatakan, hal ini adalah sebuah kejadian politik yang ujungnya akan menjadi cikal bakal preseden buruk dan paramater daerah lainnya untuk melegitimasi ataupun meniru kejadian ini.

“Berbicara pelantikan terhadap pemenang pilkada lalu, tentu semua pihak harus saling bersinergi. Dimana hambatannya?,” ungkapnya.

Rado juga menerangkan, melansir keterangan dari Kemendagri, sebelum Kota Pematangsiantar diagendakan masuk dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada Desember 2020, bagi kepala daerah yang belum selesai masa jabatannya akan diberikan kompensasi sebagaimana yang sudah diatur dalam perundang-undangan.

Pihaknya juga mendesak Mendagri agar sesegera mungkin melakukan pelantikan terhadap pemenang pilkada di tahun ini.

“Bila Mendagri masih terkesan menunda-nunda pelantikan, kami akan menemui Presiden Jokowi untuk meminta mengambil alih pelantikan,” ucap Rado.

Langkah terakhir, menurutnya, Presiden Jokowi mengambil alih untuk melakukan pelantikan terhadap pemenang pilkada yakni Alm Asner Silalahi-Susanti Dewayani.

Terkait bagaimana cara yang akan ditempuh, Rado menambahkan bahwa nantinya adalah gerakan masyarakat yang sangat peduli terhadap kemajuan di daerahnya.

“Kita sangat peduli dengan kota yang tercinta ini. Tidak ada perubahan signifikan selama walikota sekarang menjabat. Bahkan, selalu menimbulkan konflik horizontal di tengah-tengah masyarakat atas kebijakannya yang sepihak. Contohnya seperti pembangunan Tugu Sang Naualuh, dimana Sang Naualuh adalah pendiri kota ini. Pembangunannya terhenti dan mangkrak di inti kota. Padahal sudah menghabiskan uang negara,” ungkapnya kepada media, Rabu (15/12/2021).

Bukan hanya itu saja, Rado menambahkan, arah pembangunan kota ini semakin tidak jelas. Itu sebabnya, masyarakat menaruh kepercayaan kepada pasangan Alm Asner-Susanti pada pilkada lalu untuk memperbaiki kedepannya.

“Jangan khianati suara masyarakat yang menaruh kepercayaan kepada Alm Asner-Susanti. Siantar di ujung kota mati bila Susanti tak dilantik tahun ini. Kita butuh pemimpin cerdas dalam melihat perkembangan kota kedepannya. Presiden Jokowi harus bertindak mengambil alih pelantikan ini,” tutupnya.

Penulis : Dedi Damanik
Editor : Dedi Damanik

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *